Assalamualaikum Sobat setia Aneuk blog semua,,, Di pagi yang cerah ini kandar ingin tentang sebuah kisah nyata yang terjadi di zaman Rasulallah SAW. Dalam riwayat sahabat Rasulallah SAW bernama Al Qomah ini sering melakukan shalat, puasa dan banyak bersedekah. Akhirnya pada suatu saat ia sakit, bahkan semakin parah sakitnya, lantas istrinya pergi kepada Rasulallah SAW untuk memberitahu bahwa suaminya sedang sakit keras, dalam keadaan sekarat pula.
Kemudian Rasulallah SAW mengutus Ammar bin Yasir dan Billal bin Rabbah dan Suhaib lalu bersabda : “ Berjalanlah terus dan ajarilah membaca syahadat padanya (Al Qomah) ”, lalu mereka semuanya berangkat ke rumah Al Qomah dan mengajarkan Al Qomah mengucapkan kalimat LA ILAHA ILLALLAH, namun kali ini lidahnya tidak bisa mengucapkannya.
Lantas mereka mengutus orang untuk memberitahu kepada Rasulallah SAW, lalu Rasulallah SAW bersabda : “Apakah ia mempunyai kedua orang tuanya yang masih hidup..? “,lalu dijawab : Wahai Rasulallah, dia mempunyai seorang ibu yang sudah lanjut usia. Kemudian Rasulallah SAW mengutus seseorang untuk menemui ibu Al Qomah dan seraya menyuruhnya mengatakan kepada ibunya Al Qomah : “ Bila kamu mampu untuk berjalan menuju Rasulallah SAW maka silahkan bersama kami pergi kesana, dan bila kamu tidak mampu maka tinggallah diam didalam rumah, dan nanti Rasulallah SAW akan dating padamu “.
Lalu utusan Rasulallah SAW itu datang kepada ibu Al Qomah, lantas dan memberitahukan kepadanya atas kunjungan utusan tersebut. Kemudian ibu Al Qomah mengatakan : ‘’Jiwaku sanggup mati untuk membelanya, aku lebih berhak mendatangi Rasulallah SAW ’’, lalu ia berdiri dan berjalan sambil bersandar dengan tongkat, dan kemudian masuk ia ke rumah Rasulallah SAW dan mengucapkan salam dan Rasulallah SAW pun menjawab salamnya.
Dan seraya Rasulallah SAW pun berkata : “ Wahai Ummu Al Qomah, berkatalah yang sebenarnya kepadaku, jika berkata bohong maka akan datang wahyu dari ALLAH SWT yang memberitahukan kebohonganmu, bagaimanakah keadaan anakmu.?”
Ibu Al Qomah menjawab : Dia sering menjalankan shalat, berpuasa dan bersedekah.
Rasulallah SAW berkata : “Bagaimana sikapmu kepadanya.?”
Sang ibu menjawab : “Sesungguhnya aku benci padanya wahai Rasulallah”.
Rasulallah SAW berkata : “Mengapa kamu benci padanya.?”
Sang Ibu menjawab : “Anakku mendahulukan kepentingan istrinya dan durhaka kepadaku”.
Rasulallah SAW bersabda : “ Sesungguhnya kebencian Ibu Al Qomah telah mengendalikan lidah Al Qomah sehingga ia tidak bisa mengucapkan dua kalimat syahadat “
Kemudian Rasulallah SAW memerintahkan kepada sahabat Bilal : “ Wahai Bilal sekarang pergilah kamu dan carilah kayu bakar dan kumpulkan menjadi unggukan yang besar.”
Ibu Al Qomah berkata : “Apa yang ingin kamu lakukan dengan mengumpulkan kayu bakar itu wahai Rasulallah?”
Rasulalah SAW menjawab : “ Aku akan membakarnya dalam api.”
Ibu Al Qomah berkata : “Wahai Rasulallah dia adalah anakku, hatiku tidak tahan bila kamu bakar dengan api dimukaku”.
Rasulallah SAW bersabda : “Wahai Ibu Al Qomah, siksaan ALLAH SWT akan lebih dari itu dan lebih banyak dan lama waktunya, bila kamu menginginkan anakmu diampuni ALLAH SWT maka kamu harus ridho kepadanya, Demi Tuhan yang jiwaku ditangan kekuasaanNya, tidak bermanfaat segala sholat , puasa, sedekah yang dijalankan oleh anakmu selama engkau membencinya.”
Ibu Al Qomah berkata : “Wahai Rasulallah sesungguhnya aku menyaksikan kepada ALLAH SWT Yang Maha Tinggi, para MalaikatNya dan kaum muslimin yang hadir disini, sesungguhnya aku menyatakan ridho padanya ( anakku al Qomah)”.
Lantas Rasulallah SAW berkata kepada sahabat Bilal : “ Wahai Bilal pergilah sekarang kepada Al Qomah, lantas lihatlah apakah ia sudah bisa membaca La ilaha illallah, ataukah masih belum, barangkali Ibu Al Qomah ini hanya berkata dimulut saja, tidak dari lubuk hatinya, lantaran malu kepadaku.”
Bilal pun berangkat kerumah Al Qomah, lalu mendengar Al Qomah bias mengatakan La ilaha illallah dari dalam rumah, lantas Bilal masuk dan berkata : “Wahai orang-orang yang di dalam rumah ini, ketahuilah, Sesungguhnya kebencian Ibu Al Qomah terhadap anaknya lah yang membuat anaknya Al Qomah tidak mampu mengucap dua kalimat syahadat, Dan sesungguhnya keridhoannya lah yang membuat si anak bisa membaca dua kalimat syahadat itu”.
Kemudian Al Qomah meninggal dunia setelah itu, lantas Nabi SAW juga mengikuti persiapan jenazah, dan beliau memerintahkan sahabat agar memandikan mayitnya dan dibungkus dengan kain kafan, lantas Nabi memimpin untuk dishalatkannya dan hadir juga pada waktu pemakamannya.
Setelah itu Rasulallah SAW berdiri di pinggir kuburannya, seraya bersabda : “ Wahai orang-orang Muhajirin dan Anshor barangsiapa yang mendahulukan istrinya, dan mengakhirkan ibunya maka akan mendapat laknat ALLAH SWT, dan juga malaikat dan seluruh manusia. ALLAH SWT tidak menerima orang yang membelanya untuk menolak siksaanNya kecuali bila ia bertaubat dan mencari ridho Ibunya. Berbuat baiklah padanya, sebab keridhoan ALLAH itu berada dikeridhoan Ibu dan kebencian ALLAH berada dikebencian Ibu.”
-Ikhwan Almahbub perlu kita meresapi kisah diatas, apakah kita sudah mendapatkan keridhoan Ibu atau belum? Memahami begitu besar jasanya, beliau yang telah merawat kita dari kita masih dikandungnya. Beliau yang melahirkan kita beliau juga yang menyusui kita dan beliau yang merawat kita hingga kita sampai saat ini dan ketahuilah bahwa Rasulallah SAW sudah mengingatkan kita bahwa Syurga itu ada ditelapak kaki ibu kita. Maka berbaktilah kita padanya untuk mendapatkan keridhoannya, dan jangan lupakan untuk selalu mendoakannya didalam setiap ibadah kita.
Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk kita semua….Amiiiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar