Rabu, 20 Maret 2013

Kemuliaan Keluarga Rasulallah SAW.


Oleh: Al Habib Muhammad Al Bagir 

Di antara kebiasaan Imam Hasan di Madinah adalah membuka lebar pintu rumahnya layaknya dapur umum.
Di zaman itu di Madinah belum ada tempat penginapan atau hotel. Tiap hari, beliau (Imam Hasan) menyembelih onta kecil untuk dihidangkan ke para peziarah Madinah atau orang-orang miskin pada umumnya.
Seperti dapur umum, pagi, siang, malam rumah itu menghidangkan makanan untuk semua orang yang berdatangan.

Suatu hari, ada orang Arab Badui (dusun) yang datang makan. Sehabis makan, dia tidak langsung pulang, melainkan duduk dan membungkus beberapa makanan ke dalam tas. Melihat keanehan itu, Imam Hasan datang menyapa.
Imam Hasan: Kenapa kau mesti membungkus? Lebih baik kau datang makan tiap pagi, siang dan malam di sini. Biar makananmu lebih segar.
Orang Badui pun menjawab : Oh ini bukan untukku pribadi. Tapi untuk orang tua papa yang kutemui di pinggir kota tadi. Orang itu duduk di pinggir kebun kurma dengan wajah lesuh dan memakan roti keras. Dia hanya membahasahi roti itu dengan sedikit air bergaram dan memakannya. Aku membungkus makanan ini untuknya, biar dia senang.
Mendengar itu, Imam Hasan kemudian menangis tersedu-sedu.
Badui itu heran dan bertanya: Kenapa Tuan menangis? Bukankah tak ada yang salah jika aku kasihan dengan lelaki miskin yang di pinggiran kota itu?
Imam Hasan pun: Ketahuilah, saudara Arab. Lelaki miskin yang kau jumpai itu, yang makan roti keras dengan sedikit air bergaram itu, adalah ayahku: Ali bin Abi Thalib. Kerja kerasnya di ladang kurma itulah yang membuatku bisa menjamu semua orang setiap hari di rmh ini.

Subhaanallah inilah kisah kehidupan mereka keluarga Rasulallah SAW yang selalu didalam hidupnya memikirkan Umat sebagaimana junjungannya Baginda Rasulallah SAW selalu menjadikan segalanya untuk Umat, dan ALhamdulillah saat ini pun hal yang sedemikian masih dapat kita lihat dikalangan beberapa habaib (dzuriah Rasulallah) di mekkah madinah, hadromaut dan pula di indonesia. Dan alfaqir pun mendapati dari beberapa guru kami yang pula dalam kehidupan seperti mereka keluarga Rasulallah yang terdahulu Subhaanallah. Mudah mudahan kita dapat memetik hikmah dari kisah tersebut, dan semoga kita kelak dikumpulkan bersama mereka orang-orang yang sholeh pilihan ALLAH sebagai orang-orang dimulia dari umat ini...amiiiiin.

Dan satu pertanyaan untuk kita semua, apakah kita pantas untuk makan makan yang mewah, dan bermewah mewahan harta dan benda sedangkan masih banyak Umat Rasulallah SAW yang sedang kelaparan, dan tidak memiliki apapun...??? Maka marilah kita untuk mengingat kasih sayang yang telah dibina oleh Rasulallah SAW untuk kita jadikan jalan kehidupan didalam diri kita.
Rasulallah SAW berasabda : "Tidaklah seseorang diantara kalian beriman kepada ALLAH dan kepada hari akhir yang mana mereka tidur dalam keadaan kenyang sedangkan tetangganya dalam keadaan lapar"(au kama Qola Rasulallah)...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar