Jumat, 08 Februari 2013

Tata Cara untuk Mendapat Kesabar Dengan Mudah


Komponen ikhlas yang kedua adalah SABAR. Sabar adalah percaya bahwa sesuatu sedang berubah ke arah yang lebih baik, atau percaya bahwa proses yang kita inginkan sedang berlangsung. Bahwa doa atau permintaan kita sedang diproses oleh sang yang maha pencipta alam semesta yang Maha tahu. Setelah kita mengoptimal ikhtiar kita tidak ada yang bisa kita lakukan dan tidak ada yang perlu dilakukan selain menanti dengan sabar.

Dengan begitu akan lebih mudah untuk kita bersikap sabar sehingga menimbulkan rasa nyaman di hati, tidak fokus pada

masalah yang membuat ketidaknyamanan di dalam hati.

Dalam hal ini hanya orang yang memiliki rasa syukur yang bisa bersabar karena dia merasakan kenikmatan dalam hatinya;dia bisa merasakan bahwa buah dari doanya sudah dia terima. Ibarat sedang memesan makanan di sebuah restoran yang ramai. Begitu kita menyampaikan pesanan dan membayar lalu mendapatkan tanda terima. Saat itulah kita sudah merasa senang, merasa sudah mendapatkan, hanya tinggal menanti pesanan kita diantar. Inilah esensi kesabaran.

Sabar berarti menanti mencairnya masalah pulang ke dunia kuantum, dan menanti terwujudnya solusi (doa dan harapan) dari dunia kuantum ke dunia nyata. mereka yang ikhlas bisa bersabar karena otaknya sanggup memahami relativitas waktu. Di dalam pikiran sadar, waktu terasa nyata, sedangkan di dalam pikiran bawah sadar (hati) yang ikhlas waktu relatif tidak terasa. Karena sanggup merasakan bahwa waktu adalah milik Tuhan, akhirnya orang yang ikhlas tidak kuasa memaksakan kehendaknya dan mampu bersabar dengan tenang.

Namun, sabar bukan berarti kita hanya duduk diam sambil memikirkan kapan pesanan kita akan datang. Kita harus tetap aktif berikhtiar dan fokus menjalankan aktifitas kita sehari-hari seperti biasanya. Rencana-rencana yang sudah dibuat tetap kita jalankan sebagaimana mestinya dengan memerhatikan kelekatan nafsu yang justru memunculkan energi yang menghalangi terjadinya hal yang tidak kita harapkan.

Alam semesta kuantum ibarat sebuah mesin besar yang memproses niat-niat kita. Apapun yang kita minta secara langsung maupun tidak langsung, akan kita dapatkan pada waktunya. Tapi sebagaimana seorang petani yang menebar benih, kita juga harus mengerti bahwa dibutuhkan waktu yang berbeda-beda bagi setiap jenis benih untuk tumbuh, menjadi besar, dan buahnya siap untuk dipanen.

Jadi, apapun yang Anda inginkan, setelah 100% berikhtiar, serahkan saja hal itu sepenuhnya kepada Allah. Ikhlaskan sedemikian rupa sampai kita tidak mengingat lagi (terlupa) akan apa yang kita pernah minta karena kita merasa sudah mendapatkannya. Jika kita masih terus mengingat apa yang kita minta, berarti kita belum betul-betul  menyerahkannya, kita akan mudah mendapatkannya setelah kita berhenti memikirkannya.
jadi,bersabarlah dan tetaplah konsisten dalam mengoptimalkan ikhtiar kita,,, 
   
                semoga bermamfaat.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar